Mengapa Petir Memiliki Kilat Cahaya dan Bunyi Menggelegar?
Fenomena petir merupakan bagian dari cuaca ekstrem yang sering terjadi akhir-akhir ini. Cuaca yang kita rasakan sangat berubah-ubah, keadaan panas terik bisa tiba-tiba mendung dan berangin yang diikuti oleh turunnya hujan secara tiba-tiba.
Salah satu cuaca ekstrem yang kita alami adalah curah hujan tinggi disertai angin besar dan gelegar petir yang seakan menyambar segala objek di permukaan bumi. Menariknya Hujan seringkali disertai gemuruh petir dan jika kita amati, ternyata sebelum terdengar bunyi petir, sudah didahului datangnya kilatan cahaya yang selalu mengagetkan.
Penyebab Fenomena Petir dan Kilatan Cahaya
Petir terbentuk oleh muatan listrik. Uap air hasil pemanasan permukaan bumi mengalami pendinginan sehingga kembali membentuk butiran air, yang kemudian bergabung menjadi awan.
Saat terjadi hujan, butiran-butiran air turun dan bertemu dengan uap air
yang naik. Awan memiliki muatan listrik yang terdiri atas partikel positif dan
negatif. Partikel positif berkumpul di bagian atas awan, dan partikel negatif
berkumpul di bagian bawah awan. Keduanya saling bergesekan sehingga melepaskan
elektron. Jika energinya cukup, maka akan dilepaskan dalam bentuk petir.
Selanjutnya,
muatan negatif yang kuat di awan menarik muatan positif di tanah. Muatan
positif ini bergerak ke atas ke objek yang tinggi seperti pohon, tiang, dan sebagainya.
Ketika muatan positif dan negatif terhubung, maka terlihat kilat petir.
Bagaimana Petir Dapat Menghasilkan Bunyi Menggelegar?
Bunyi yang menggelegar saat terjadinya petir disebut guntur. Dalam sepersekian detik, petir memanaskan udara di sekitarnya hingga mencapai suhu yang sangat panas. Udara yang dipanaskan akan memuai, menciptakan gelombang kejut saat udara di sekitarnya terkompresi dengan cepat. Udara kemudian menyusut dengan cepat saat mendingin. Hal ini menciptakan bunyi dentuman di awal, lalu diikuti oleh guntur.
Mengapa Kilat Petir Lebih Dulu Sampai Dibandingkan Bunyinya?
Kita selalu melihat kilat petir lebih cepat daripada mendengar gunturnya. Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan gelombang yang merambat. Gelombang cahaya memiliki kecepatan lebih tinggi daripada gelombang bunyi dalam perambatannya.
Gelombang cahaya dalam medium udara memiliki cepat rambat 3 x 108 m/s. Sedangkan gelombang bunyi pada medium udara memiliki besar cepat rambat yang tidak akan jauh dari nilai 340 m/s (tergantung keadaan mediumnya saat itu).
Begitulah penjelasan mengenai fenomena petir. Tidak perlu merasa ketakutan berlebihan jika mendengar atau melihat fenomena petir. Segera masuk ke dalam ruangan jika mendengar guntur, dan tunggu beberapa saat hingga petir berhenti jika ingin kembali beraktivitas di luar ruangan.
Jika sedang di luar ruangan dan sulit mencari perlindungan, menjauhlah dari objek yang tinggi seperti pohon dan tiang besi, serta hindari diam di area terbuka serta dataran tinggi. Jangan berdiam/duduk/tiduran di atas tanah karena meningkatkan risiko tersambar arus tanah. Jauhi juga berlama-lama menggunakan air, benda-benda yang terbuat dari logam, dan alat-alat elektronik.
Referensi:
0 Response to "Mengapa Petir Memiliki Kilat Cahaya dan Bunyi Menggelegar?"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan