Berbicara
mengenai pentingnya kebutuhan air bersih dalam kehidupan sehari-hari, membuat
kita sebagai insan yang berakal harus pandai dalam memutar otak agar tetap
dapat memenuhi hal tersebut.
Apalagi, jika air yang digunakan berasal dari
sumber air yang masih nampak memiliki kotoran dan terlihat keruh sehingga tidak
bisa dimanfaatkan secara langsung. Pembuatan filter air dapat menjadi solusi
sederhana dalam mengatasi masalah ini.
Eksperimen kali ini berkaitan dengan
cara pembuatan alat filter air yang tentunya simple dan mudah.
 |
Sumber: Wikipedia.org |
Dalam
penerapan filter air ini akan digunakan beberapa bahan seperti kerikil, sabut
kelapa, arang, ijuk, batu besar, pasir, kapas, dan spons. Seperti tujuan dari
percobaan kali ini, media penyaring yang digunakan berasal dari lingkungan
sekitar dan mudah ditemukan.
Perlu diperhatikan, percobaan ini hanya merupakan
simulasi cara untuk mendapatkan air bersih secara sederhana. Karena untuk
pembuatan saringan air yang sesungguhnya pastinya dibutuhkan bahan-bahan yang
lebih banyak.
Yuk, kita buat filter air sederhana dengan mengikuti
langkah-langkahnya dalam artikel berikut ini!
Alat dan Bahan
Berikut deretan beberapa alat serta bahan yang perlu untuk disiapkan, seperti :
- Botol plastik bekas air mineral yang berukuran 1.500 mL sebanyak 1 buah
- Gunting
- Wadah plastik yang digunakan sebagai tempat penampungan air hasil penyaringan nantinya
- Kapas
- Spons
- Batu besar
- Ijuk
- Sabut kelapa
- Arang
- Pasir
- Kerikil
- Air kotor yang akan disaring (air limbah)
- pH meter
Langkah-Langkah Percobaan
Nah, untuk prosedur kerja pembuatan filtrasi air sederana adalah sebagai
berikut :
1. Langkah pertama, pastikan untuk menyuci bahan-bahan yang akan digunakan baik pasir, ijuk, arang, sabut kelapa, batu besar, hingga kerikil agar semuanya dalam keadaan bersih ya!
2. Setelah dicuci sampai bersih, semua bahan harus dikeringkan terlebih dahulu.
3. Ambil botol plastik bekas air mineral yang berukuran 1,5 L untuk kemudian dipotong bagian dasarnya dengan menggunakan alat bantu gunting.
4. Bukalah tutup botolnya, lalu beri lubang sekaligus tempatkan botol air tersebut di bak penampungan. Dalam posisi terbalik, pegang dengan benar botol air mineralnya agar kokoh dan tidak rubuh ketika dilakukan pengisian lapisan demi lapisan urutan bahan-bahan yang digunakan dalam proses filtrasi air.
5. Lakukan penyusunan bahan-bahan yang digunakan sesuai dengan urutan ya! Mulai dari bagian yang paling bawah yakni kapas, batu besar, spons, arang, sabut kelapa, pasir, ijuk, pasir, sampai dengan layer paling atas yang diisi menggunakan sejumlah kerikil. Berikan kapas pada setiap layer yang akan disusun supaya tidak tercampur satu sama lain ya!
6. Letakkan wadah plastik sebagai tempat penampung air hasil filtrasi di bagian bawah botol!
7. Selanjutnya, tuangkan air kotor yang akan disaring melalui botol penyaring secara terus menerus hingga air kotor tersebut berubah menjadi air yang lebih jernih pada wadah plastik penampungannya.
8. Jika dirasa hasil saringan air masih kurang bersih dan jernih, ulangi kegiatan penyaringan air tersebut dengan menggunakan botol penyaring sampai mendapatkan air jernih dan bersih yang diinginkan.
9. Amati dan catat perubahan air hasil filtrasi yang terjadi dari segi derajat keasaman (pH), warna, serta baunya ya!
Bagaimana Hasil
Pengamatan Air Hasil Filtrasi dari Segi nilai pH, Warna, serta Bau?
Berikut ini tabel yang berisi data perbandingan hasil air sebelum dilakukan filtrasi dan setelah dilakukan penyaringan dengan menggunakan alat sederhana yang telah dibuat dalam percobaan kali ini yang ditinjau dari segi besar nilai pH, warna, bahkan baku pada kedua jenis air tersebut.
Perbandingan Data
|
Nilai pH
|
Warna
|
Bau
|
Air sebelum disaring
|
5,3
|
Berwarna coklat pekat
|
Berbau pekat
|
Air setelah disaring
|
7,8
|
Berwarna coklat jernih
|
Berbau tidak pekat
|
Kedua jenis air tersebut dicek besar nilai pHnya dengan menggunakan alat pH
meter dan menghasilkan angka 5,3 untuk sampel air sebelum disaring menjadi 7,8
untuk air setelah disaring. Peningkatan pH yang terjadi diakibatkan oleh media
arang yang mampu mengadsorbsi padatan dalam air, baik yang masih tersuspensi
maupun yang sudah terlarut.
Saat proses filtrasi berlangsung, air yang mengalir
mengalami benturan serta tumbukan antar molekul yang mengakibatkan terbentuknya
gelembung-gelembung udara dan terjadi reaksi ion yang kemudian menyebabkan air
meningkat pH-nya.
Sedangkan
untuk warna air, sebelumnya yang berwarna coklat pekat berubah menjadi lebih
jernih. Hal ini karena kegiatan filtrasi mampu menurunkan nilai zat padat terlarut
dan yang tersuspensi.
Perubahan warna dapat terjadi karena adanya pengaruh dari pemanfaatan pasir
dan arang yang bekerja sebagai penyerap suspended solid maupun senyawa
organik yang ada dalam sampel air. Jadi, imputitas yang membuat warna keruh
pada air dapat tertahan di dalam pori-pori arang ini.
Sementara
bau pada air menunjukkan sampel limbah yang memiliki bahan volatile, gas
terlarut, serta merupakan hasil samping dari pembusukan bahan organik.
Penurunan kadar bau pada air hasil filtrasi membuktikan bahwa media penyaring
yang berupa pasir, arang, kapas, serabut kelapa, dan spons ini mampu
menghilangkan bau karena bisa mengurangi bahan padatan tersuspensi dan terlarut
yang memberikan bau pekat yang berciri khas.
Apa Fungsi dari
Masing-Masing Layer Bahan yang Digunakan sebagai Media Filtrasi Air dalam
Percobaan Ini?
Untuk mempermudah dalam melihat fungsi dari masing-masing lapisan bahan yang dipakai sebagai media penyaring air pada eksperimen sains kali ini, kamu dapat mengamati hasil ringkasan tabel yang disusun per layer di bawah ini.
No
|
Media bahan yang digunakan
|
Peran fungsi
|
1
|
Kerikil
|
Penyaring kotoran kasar
|
2
|
Pasir
|
Pengedap kotoran-kotoran yang bersifat halus
serta yang masih lolos dari lapisan ijuk dan sabut kelapa
|
3
|
Ijuk
|
Filter kotoran-kotoran yang halus
|
4
|
Sabut kelapa
|
Sebagai lapisan yang berfungsi menyaring
kotoran yang halus
|
5
|
Arang
|
Penghilang bau
|
6
|
Spons
|
Penyaring kotoran halus yang masih lolos dari
pasir
|
7
|
Batu besar
|
Pemberi celah sebagai jalan keluarnya air melalui
lubang
|
8
|
Kapas
|
Menyaring kotoran halus serta menahan microparticle
yang ada agar tidak lolos
|
Proses penyaringan air kotor ini dimulai dengan sambutan lapisan awal atau yang paling atas dalam susunan alat filter sederhana yaitu kerikil, fungsinya untuk menyaring kotoran kasar.
Kemudian kotoran halus akan ditahan oleh pasir, air selanjutnya melewati lapisan ijuk yang berperan dalam menyaring kotoran halus juga.
Lalu, disaring kembali dengan menggunakan pasir dan sabut kelapa yang berfokus pada penyaringan kotoran halus dalam air kotor tersebut.
Setelah itu, air akan masuk ke dalam lapisan arang untuk menghilangkan bau dan memberikan perubahan warna pada air yang semula pekat menjadi lebih pudar.
Nah, di lapisan berikutnya ada spons yang akan menyaring kotoran-kotoran halus yang masih lolos. Air terus masuk melewati lapisan sejumlah batu besar yang berperan dalam memberi celah atau sebagai pemberi jalan agar air bisa keluar dan mengalir menuju saringan terakhir yaitu kapas.
Lapisan kapas ini memiliki fungsi untuk menyaring kotoran yang sangat halus. Setiap lapisan yang disusun dalam urutan filter air ini juga sebenarnya telah dibatasi dengan kapas agar tidak tercampur antara lapisan satu dengan lainnya.
Eksplorasi
Pengembangan percobaan pembuatan alat filter air sederhana dapat dicoba dengan
penggunaan variasi pasir yang digunakan. Biasanya pada sistem filtrasi,
pemanfaatan pasir silika sebagai bahan penyaring itu paling sering dan umum
digunakan.
Sehingga dalam hal ini, kamu dapat mencoba penemuan baru dengan memanfaatkan
jenis pasir yang lain seperti pasir manganese, ferrolite, maupun
pasir zeolit untuk melihat perbandingan perbedaan keefektifan dari beberapa
macam pasir tersebut sebagai media filtrasi air.
0 Response to "Cara Membuat Filter Air Sederhana Dengan Mudah"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan