-->

Percobaan Asyik : Memahami Konsep Reaksi Asam dan Basa

memahami konsep reaksi asam dan basa

Secara umum, larutan asam biasanya memiliki rasa yang asam, mampu merubah lakmus biru menjadi merah, bersifat korosif, nilai kandungan [H+] lebih banyak daripada [OH-], dan jika terurai maka akan menjadi ion H+ serta ion negatif sisa asam. Contoh untuk larutan asam itu cuka, HCl, H2SO4, dan masih banyak lagi. 

Sedangkan untuk larutan basa, rasanya itu pahit, bersifat kaustik/melarutkan kulit, dapat merubah lakmus merah menjadi biru, jumlah [OH-] lebih banyak daripada [H+], mampu terurai menjadi ion OH- dan ion positif logam seperti misalnya adalah NaOH, air kapur, dan air sabun.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai eksperimen sains sederhana tentang Reaksi Asam-Basa. Suatu larutan dapat diidentifikasi sifat asam atau basanya dengan menggunakan indikator asam-basa sebagai zat yang berperan penting karena dapat memiliki warna berbeda ketika bereaksi dengan larutan asam dan basa. 

Dalam hal ini, kita akan menggunakan indikator buatan berupa kertas lakmus merah dan biru, methyl red, methyl orange, methyl blue, serta fenolftalein. Yuk, langsung saja simak langkah-langkah lengkapnya serta uraian penjelasan terkait percobaan ini dalam artikel berikut ya!

Alat dan Bahan

Untuk alat bahan yang perlu kamu persiapkan adalah sebagai berikut :
  • Tabung reaksi sebanyak 12 buah
  • Pipet tetes
  • Sejumlah kertas lakmus merah dan biru
  • 4 buah rak tabung reaksi
  • Pipet tetes sebanyak 7 buah
  • Larutan HCl 0,1 M (Asam klorida)
  • Larutan NaOH 0,1 M (Natrium hidroksida)
  • H2O (Akuades/ Air suling)
  • Beberapa indikator buatan, seperti : Methyl red, Methyl orange, Methyl blue, dan Fenolftalein.

Langkah-Langkah Percobaan

Nah, untuk urutan langkah yang wajib dilakukan, yaitu :
  • Siapkan 12 buah tabung reaksi, kemudian masing-masing 4 buah tabung reaksinya diisi dengan menggunakan 1 mL larutan air (bersifat netral), HCl (bersifat asam), dan NaOH (bersifat basa) ke dalam masing-masing tabung tersebut.
  • Setelah itu, celupkan kertas lakmus merah serta biru ke dalam tabung reaksi yang berisi masing-masing larutan yang telah dijelaskan sebelumnya serta catat perubahan yang terjadi pada kertas lakmusnya ya!
  • Selanjutnya, tetesi 4 jenis larutan yang berada di tabung reaksi tersebut dengan menggunakan indikator asam-basa buatan yang meliputi Methyl red, Methyl orange, Methyl blue, dan Fenolftalein masing-masing sebanyak 3 tetes memakai pipet tetes.
  • Amati sekaligus catat hasil pengamatan dari percobaan ini!

Bagaimana Hasil Pengamatan Percobaan Ini ?


Untuk mengetahui hasil percobaannya kalian bisa melihat tabel di bawah ini
Percobaan asam dan basa


Mengapa Kertas Lakmus Merah dan Biru dapat Berubah Warna ketika Dicelupkan ke HCl dan NaOH, sedangkan pada H2O Tidak Berubah Warna?

Ketika kedua kertas lakmus ini, baik merah dan biru dicelupkan ke dalam larutan HCl dan NaOH secara otomatis akan berubah warnanya. Untuk identifikasi secara jelas, kertas lakmus merah akan tetap merah saat dimasukkan ke dalam larutan HCl, namun kertas lakmus biru akan mengalami perubahan warna menjadi merah ketika dicelupkan ke dalam larutan HCl. Hal tersebut menunjukkan secara dasar bahwa HCl bersifat acid, dibuktikan dengan lunturnya warna pada kertas lakmus biru yang diakibatkan oleh senyawa asam pada HCl.

Berbeda dengan NaOH, untuk kertas lakmus biru akan tetap berwarna biru saat dicelupkan ke dalam larutan tersebut. Lain halnya dengan kertas lakmus merah yang langsung akan berubah menjadi warna biru ketika dicelupkan di dalam tabung reaksi berisi NaOH. Ini memandakan bahwa NaOH bersifat basa, yang dibuktikan dengan warna pada kertas lakmus merah yang berubah karena dilunturkan oleh senyawa basa yang ada pada larutan NaOH itu sendiri. Nah, kertas lakmus merah dan biru tidak mengalami perubahan warna saat dicelupkan di H2O karena sifat air ini netral. Jadi, warna pada kertas lakmus tidak mengalami luntur dan akhirnya warnanya akan tetap sama seperti sebelum dicelupkan.  

Mengapa HCl dan NaOH Berubah Warna Ketika Ditetesi dengan Larutan Indikator?

Pada prinsipnya, larutan indikator merupakan larutan kimia yang dapat berubah warna dalam lingkungan tertentu. Karena HCl bersifat asam sehingga ketika ditetesi dengan Methyl red  maupun Methyl orange, maka hasil larutannya pasti akan berwarna merah. Berbeda dengan NaOH yang bersifat basa, jadi saat dicampur dengan larutan indikator Methyl red dan Methyl orange, warna akhir larutannya akan berubah menjadi orange kekuningan.

Lain hanya jika kedua larutan tersebut ditetesi menggunakan Methyl blue yang baik direaksikan dengan senyawa H2O, HCl, dan NaOH tetap memberikan hasil warna larutan biru pekat, sebab indikator Methyl blue tidak dapat digunakan pada jenis larutan tersebut. Sedangkan untuk percobaan yang memakai Fenolftalein, menyebabkan larutan uji H2O dan HCl memiliki warna yang bening serta warna ungu pada NaOH karena indikator Fenolftalein tersebut ternetralisasi oleh senyawa basa dan menghasilkan warna ungu.

Untuk lebih jelasnya, kamu dapat mengamati tabel larutan indikator yang ada di bawah ini.
larutan asam dan basa


Eksplorasi

Untuk eksplorasi atau pengembangan lanjutan terkait dengan percobaan sains ini, salah satunya adalah dengan mencari beberapa bahan pengganti lain yang  dapat dijadikan sebagai indikator asam-basa. Selain yang bersifat buatan, indikator juga dapat berasal dari alam lho! Nah, indikator ini mampu mengalami perubahan warna dalam larutan asam, basa, serta netral sebagai contoh tumbuhan yang berwarna mencolok berupa bunga-bungaan, kulit buah, dedaunan, bahkan hingga kulit buah. Jadi, dalam eksperimen berikutnya kamu dapat mencoba untuk memanfaatkan kunyit, bunga kembang sepatu, kulit manggis, dan kol ungu sebagai indikator alam dalam pengujian reaksi asam-basa.

Selain itu, kamu juga dapat mencoba larutan uji asam-basa yang lain seperti CH3COOH (asam asetat) dan NH4OH (amonium hidroksida). Kedua larutan tersebut bersifat lemah, maksudnya CH3COOH sebagai asam lemah sedangkan NH4OH sebagai basa lemah. Karena pada eksperimen sebelumnya telah menggunakan HCl sebagai asam kuat dan NaOH sebagai basa kuat, sehingga dengan penggunaan variasi kekuatan sifat larutan ini, diharapkan kamu dapat menemukan serta membandingkan perbedaan yang dihasilkan nantinya. 


0 Response to "Percobaan Asyik : Memahami Konsep Reaksi Asam dan Basa"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan

Rekomendasi Postingan

10 Ide Proyek Sekolah Berbasis STEM

Proyek sekolah sudah menjadi kalimat yang tidak asing dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Hal ini dikarenakan kemendikbud mewaj...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel