-->

Nabung Reksadana di Bibit

 


Pada tulisan kali ini mau sedikit berbagi pengalaman menabung reksadana di bibit. Alhamdulillah bulan ini kurang lebih sudah satu tahun sejak pertama kali nabung di bibit. Jadi mungkin tidak ada salahnya juga berbagi pengalaman siapa tahu ada hikmah yang bisa diambil.

Mungkin tulisan ini aku awali dengan alasan kenapa aku milih nabung reksadana. Jadi sejak dari kecil aku emang orang yang suka banget nabung dan bisa dibilang jarang jajan. Kalau dulu biasanya nabung karena pingin ada simpanan aja dan kalau mau sesuatu udah ada uangnya. Masih inget banget barang yang pertama kali dibeli dari hasil uang sendiri itu yakni handphone. Itu tuh pada tahun 2010 pas masih kelas 5 SD, merasa seneng banget karena bisa beli Hp dari uang sendiri. Kemudian dari sana terus berlanjut kebiasannya dan Alhamdulillah sejauh ini kalau ganti Hp tidak pernah minta orangtua.

Nah, pas waktu SMA aku juga nabung dan terkumpul dengan angka yang cukup lumayan bagi aku pribadi. Walaupun aku tahu bagi orang lain di tahun itu uang segitu mh terbilang kecil, tapi karena hasil sendiri jadi cukup menghargai. Cuman karena belum tahu cara ngatur uang akhirnya uang itu habis begitu aja. Kejadian serupa terjadi pas kuliah, waktu itu pegang uang udah di atas 10jt. Tapi, pake ini itu akhirnya habis aja begitu merasa tidak berbekas.

Dari kejadian" itu belajarlah tentang finansial/keuangan, setelah baca beberapa artikel dan nonton video di youtube yang berkaitan dengan keuangan. Akhirnya memutuskan untuk belajar investasi tepatnya pas masa awal pandemi dan waktu itu lagi rame-ramenya harga emas yang lagi naik. Akhirnya beli tuh emas digital di platform si hijau. Disamping itu juga memutuskan untuk mulai beli reksadana dan instal aplikasi Bibit.

Mengapa di bibit? nabung di bibit itu enaknya karena ada preferensi syariah, jadi kita bisa milih apakah mau beli reksadana konvensional ataukah syariah. Kalau reksadana syariah diawasi langsung oleh dewan syariah nasional (DSN) MUI jadi kekhawatiran mengenai riba atau pun sesuatu yang diharamkan bisa teratasi. Untuk ini banyak pandangan jadi tergantung teman-teman aja mau ngambil landasan yang mana disesuaikan dengan keyakinan teman-teman.

Selain karena ada preferensi syariah, hal lain yang disuka dari nabung reksadana adalah nominal pembelian yang sangat kecil. Minimal pembelian reksadana di bibit itu dimulai dari 10 ribu dan ada juga yang minimal pembeliannya 100 ribu, tergantung dari reksadana apa yang kita pilih. Enak banget kan, jadi kalau ada receh di e-wallet sisa jajan bisa di tabung ke reksadana aja wkwk.


Foto di atas merupakan imbal hasil setelah kurang lebih satu tahun di bibit, memang tidak begitu besar dan tidak 100% akan naik. Tetapi setidaknya jika kita memilih reksadana yang tepat kita bisa terhindar dari yang namanya inflasi. Daripada cuman di simpan di bank dan nilainya akan semakin berkurang setiap tahunnya mending di tabung di reksadana kan. Nahh kalau teman-teman sudah tertarik untuk nabung reksadan di bibit jangan lupa pakai kode referal "pena01" yaa nanti dapat 25 ribu, lumayan kan.

0 Response to "Nabung Reksadana di Bibit"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan

Rekomendasi Postingan

10 Ide Proyek Sekolah Berbasis STEM

Proyek sekolah sudah menjadi kalimat yang tidak asing dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Hal ini dikarenakan kemendikbud mewaj...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel