Menentukan Massa Jenis Koin Uang Rupiah
Pernahkah Anda memegang uang logam seribu rupiah, lalu bertanya-tanya terbuat dari logam apa sebenarnya? Apakah dari tembaga, nikel, atau logam campuran lain? Pertanyaan sederhana ini ternyata bisa dijawab lewat eksperimen fisika tentang massa jenis.
Artikel ini membahas secara lengkap bagaimana guru SMP maupun SMA bisa mengajak siswanya melakukan percobaan sederhana untuk menentukan massa jenis uang logam. Bukan hanya soal hitungan fisika, percobaan ini juga mengajak siswa berpikir kritis: apakah secara ekonomi pembuatan uang logam itu menguntungkan atau justru merugikan negara?
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa
dapat melakukan pengukuran massa dan volume dengan benar.
2. Siswa
dapat menentukan massa jenis uang logam melalui percobaan.
3. Siswa
dapat menarik kesimpulan tentang bahan pembuat uang logam dan menilai aspek
ekonominya.
Dasar Teori
Massa jenis (ρ) sering disebut kerapatan suatu benda. Secara sederhana, massa jenis menunjukkan seberapa berat suatu benda untuk setiap satuan volumenya.
Massa jenis bersifat tetap untuk setiap jenis bahan. Misalnya, setetes air dan satu ember air sama-sama memiliki massa jenis 1 g/cm³. Begitu juga dengan logam, aluminium selalu memiliki massa jenis sekitar 2,7 g/cm³, sedangkan tembaga sekitar 8,9 g/cm³.
Artinya, dengan mengukur massa dan volume sebuah benda, kita bisa menebak bahan penyusunnya.
Tabel berikut menunjukkan massa jenis beberapa logam umum:
|
Logam |
Massa
Jenis (g/cm³) |
|
Aluminium |
2,70 |
|
Tembaga |
8,96 |
|
Besi |
7,87 |
|
Perak |
10,49 |
|
Nikel |
8,90 |
|
Kuningan |
8,40–8,70 |
Alat dan Bahan
1. Neraca O’haus
2. Gelas ukur
3. Jangka Sorong
4. Mikrometer Skrup
5. Air
6. Uang logam (beberapa jenis)
7. Tisu / kain lap
Langkah Percobaan Metode 1
1. Ukur massa uang logam menggunakan neraca O’haus.
2. Isi gelas ukur dengan air hingga volume tertentu, catat volumenya.
3. Masukkan uang logam ke dalam gelas ukur berisi air, catat volume akhir.
4. Tentukan volume uang logam dari selisih volume air sebelum dan sesudah.
5. Hitung massa jenis uang logam dengan rumus ρ = m / V.
6. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel massa jenis logam di dasar teori.
Langkah Percobaan Metode 2
1. Ukur massa uang logam menggunakan neraca O’haus.
2. Ukur diameter uang logam dengan jangka sorong.
3. Ukur tebal uang logam dengan mikrometer skrup.
4. Ukur volume uang logam
5. Hitung massa jenis uang logam dengan rumus ρ = m / V.
6. Bandingkan hasil percobaan dengan tabel massa jenis logam di dasar teori.
Tabel Pengamatan
|
Jenis Uang Logam |
Massa (g) |
Volume (cm³) |
Massa Jenis (g/cm³) |
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pertanyaan Inkuiri
1. Berdasarkan hasil perhitungan, logam apa yang paling mendekati massa jenis uang logam?……………………………………………………………………………………...........................
2. Apakah hasil percobaan mendekati nilai massa jenis dari tabel? Jelaskan kemungkinan penyebab perbedaan.
……………………………………………………………………………………............................
3. Jika harga tembaga Rp120.000/kg dan nikel Rp250.000/kg, berapa biaya pembuatan satu uang logam berdasarkan massa yang diukur?
……………………………………………………………………………………............................
4. Bandingkan biaya tersebut dengan nilai nominal uang logam. Apakah pembuatan uang logam lebih menguntungkan atau merugikan?
………………………………………………………………………………………........................
5. Menurut Anda, mengapa pemerintah memilih bahan logam tertentu untuk membuat uang logam?
.............................................................................................................................................................
Kesimpulan
Tuliskan kesimpulan Anda berdasarkan hasil pengukuran, perbandingan dengan teori, dan analisis ekonomi pembuatan uang logam.
..............................................................................................................................................................
Eksperimen sains seru dengan bahan-bahan dapur: Beli di sini


0 Response to "Menentukan Massa Jenis Koin Uang Rupiah"
Posting Komentar
Silahkan berkomentar dengan sopan