-->

Pengukuran Menggunakan Jangka Jorong

Apa itu Pengukuran?

Pengukuran adalah kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran sejenis yang dijadikan acuan. Misalnya kita ingin mengukur panjang buku tulis, maka kita akan membandingkan panjang buku dengan penggaris sebagai acuan yang sudah memiliki skala.

Pengukuran langsung dan tidak langsung: Pengukuran langsung misalnya mengukur panjang buku, tebal kertas, mengukur waktu dengan stopwatch dll. Sedangkan pengukuran tidak langsung contohnya mengukur massa jenis benda, yang hanya bisa di dapatkan dengan mengukur massa dan volume benda, kemudian membaginya. 

Selain itu, di kelas kita akan mengenal juga pengukuran tunggal dan pengukuran berulang. Pengukuran tunggal dilakukan jika kita sudah meyakini hasil pengukuran tersebut menghasilkan nilai terbaik. Namun adakalanya kita harus mengukur secara berulang untuk menemukan nilai yang paling mendekati kebenaran, misalnya mengukur percepatan gravitasi bumi dengan bandul sederhana.

Apa itu Jangka sorong

Jangka sorong adalah salah satu alat ukur panjang yang penting dalam industri karena memiliki ketelitian yang tinggi atau akurat. Selain itu jangka sorong juga bisa digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, dan mengukur kedalaman suatu benda.

Dalam catatan sejarah jangka sorong sudah ada pada saat peradaban yunani dan mesir kuno, jangka sorong pertama ditemukan di kapal Yunani Giglio dekat Italia pada tahun ke 6 SM dan di Tiongkok pada tahun ke 9 Masehi.

Jangka sorong modern dengan skala vernier pertama kali dikembangkan oleh Pierre Vernier pada tahun 1631. Skala vernier, yang sering disebut juga sebagai skala nonius, merupakan pengembangan dari konsep awal yang ditemukan oleh Pedro Nunes. Inovasi ini memungkinkan pengukuran dilakukan dengan akurasi yang lebih baik, sehingga menjadikan jangka sorong vernier sebagai alat yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang seperti industri, ilmu pengetahuan, dan Teknik.

Dalam perkembangannya, ketelitian jangka sorong terus mengalami peningkatan dengan versi yang semakin akurat dengan ketelitian 0.5 mm, 0.1 mm, 0.05 mm, dan yang terbaru 0.02 mm.

Bagian-Bagian Jangka Sorong

bagian-bagian jangka sorong

1. Rahang Bawah: Rahang dalam terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang dalam berfungsi untuk mengukur diameter luar atau ketebalan suatu benda

2. Rahang Atas : Rahang luar terdiri atas 2 rahang, yaitu rahang geser dan rahang tetap. Rahang luar berfungsi untuk mengukur diameter dalam suatu benda.

3. Skala Nonius: Skala nonius dalam bentuk satuan mm memiliki fungsi sebagai skala pengukuran fraksi dalam bentuk milimeter (mm).

4. Skrup Pengunci: Mempunyai fungsi untuk menahan bagian-bagian yang bergerak saat berlangsungnya proses pengukuran misal rahang.

5. Penggeser Halus: Berfungsi utntuk menggeser rahang geser saat mau melakukan pengukuran.

6. Skala Utama: Skala utama dalam bentuk satuan cm memiliki fungsi untuk menyatakan hasil pengukuran utama dalam bentuk centimeter (cm).

7. Pengukur Kedalaman: Bagian ini berfungsi untuk mengukur kedalaman suatu benda.

Cara Menentukan Nilai Skala Terkecil (nst) Jangka Sorong

Alat ukur jangka sorong memiliki 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius. Untuk menentukan nilai NST alat ukur tersebut dapat ditentukan dengan rumus.

NST= Nilai skala terkecil dari skala utama / Jumlah skala nonius

cara membaca skala terkecil jangka sorong
Jarak skala 3 dan 4 adalah 1 cm, antara skala 3 dan 4 terdapat 10 garis skala, maka nilai skala terkecil skala utamanya adalah 1 cm : 10 = 0,1 cm atau 1 mm.

Selanjutnya, perhatikan skala nonius. Pada skala nonius terdapat 20 garis skala. Oleh karena itu NST jangka sorong tersebut adalah: 

NST = 0,1 cm / 20 = 0,005 cm atau NST = 1 mm / 20 = 0,05 mm

Cara membaca jangka sorong


a) Skala Utama; skala utama adalah skala yang tertera pada rahang tetap dibaca mulai dari angka nol pada rahang tetap sampai skala atau angka didepan skala nol pada skala nonius (rahang geser). 

b) Skala nonius; skla nonius adalah skla yang terbaca pada rahang geser. Carilah skala Nonius yang berhimpit (segaris lurus) dengan skala utama, kemudian dikalikan dengan skala terkecil atau skala nonius jangka sorong. 

cara baca jangka sorong


Dari gambar di atas terlihat bahwa skala utama dari jangka sorong tersebut menunjukan angka 21 mm dan skala nonius yang berimpit tepat di garis ke-5. Karena skala nonius ada 20 garis maka NST nya adalah 0,05 mm. Sehingga hasil pengukurannya.

Skala Utama: 21 mm
Skala Nonius: 5 x 0,05 mm = 0,25 mm
Hasil pengukuran: 21 mm + 0,25 mm = 21,25 mm

Menuliskan hasil pengukuran dan ketidakpastian

X = (21, 25 +- 0,025 ) mm, 

Nilai 0,025 adalah setengah dari skala terkecil di jangka sorong.

Kesalahan umum dalam membaca jangka sorong

🔍 1. Tidak Nol Saat Ditutup

Kesalahan: Tidak memastikan skala utama dan nonius menunjukkan angka nol saat rahang ditutup.

Dampak: Bisa menghasilkan pembacaan awal yang salah atau munculnya error sistematik.

📏 2. Salah Baca Skala Utama

Kesalahan: Membaca skala utama dengan mengira nilai terakhir sebelum skala vernier sebagai angka penuh, padahal nilainya bisa berada di antara dua garis.

Tips: Baca angka terakhir pada skala utama sebelum garis nonius sejajar.

🔢 3. Salah Menentukan Garis Vernier yang Tepat

Kesalahan: Tidak menemukan garis pada skala nonius yang paling sejajar dengan garis skala utama.

Tips: Hanya satu garis nonius yang benar-benar sejajar dengan garis di skala utama.

👀 4. Sudut Pandang Tidak Tegak Lurus (Paralaks)

Kesalahan: Melihat skala dari samping atau sudut miring.

Dampak: Angka yang terbaca bisa meleset dari nilai sebenarnya.

💡 5. Lupa Menyesuaikan Satuan

Kesalahan: Tidak menyadari apakah jangka sorong menggunakan mm, inci, atau satuan lainnya.

Tips: Periksa satuan di alat sebelum membaca hasil.

🧮 6. Tidak Menjumlahkan Skala Utama dan Skala Nonius

Kesalahan: Hanya membaca salah satu skala (biasanya skala utama saja).

Tips: Hasil pengukuran = skala utama + nilai skala nonius.

Kesimpulan

Pengukuran menggunakan jangka sorong sangat penting dalam dunia industri dan teknik karena memiliki ketelitian yang tinggi. Namun penting untuk teliti dalam penggunaannya karena tiap jangka sorong memiliki ketelitian yang berbeda-beda.

Memahami secara mendalam tentang penggunaan jangka sorong membuat kita paham cara menggunakannya terlepas dari jenis jangka sorong yang digunakan seperti apa. Berlatih menggunakan akan lebih cepat paham ketimbang latihan membaca soal, jadi jangan lupa mencoba sendiri pengukuran menggunakan jangka sorong yaa.

0 Response to "Pengukuran Menggunakan Jangka Jorong"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan

Rekomendasi Postingan

Fakta Menarik Matematika di Alam Semesta

Apakah Tuhan bermain matematika? Itulah pertanyaan yang terlintas di benak seorang ahli astrofisika, Mario Livio, dalam bukunya Is God a Mat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel