Eksperimen Gunung Api Meletus dan Penjelasannya

Hallo saintis - Eksperimen sains selalu menjadi salah satu cara yang menyenangkan untuk memahami fenomena alam yang kompleks. Dalam eksperimen sains sederhana kali ini, kita akan mengeksplor peristiwa geologi dan proses alam yang mengagumkan dengan menciptakan sebuah simulasi sederhana tentang bagaimana gunung api meletus.

Gunung api merupakan salah satu keajaiban alam yang penuh misteri dan telah mempengaruhi planet kita selama jutaan tahun. Di Indonesia sendiri, kita akan dengan mudah menemukan gunung api karena Indonesia berada dalam cincin api pasifik. Beberapa gunung api yang tersebut seperti Gunung Merapi di Yogyajakrta, Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Gunung Semeru dan masih banyak lagi.

Meskipun kita tidak dapat mereplikasi sepenuhnya kekuatan alam yang sebenarnya, eksperimen sains ini akan memberi kita wawasan yang menarik tentang proses yang terjadi dalam perut bumi yang mengarah pada letusan gunung api. Melalui langkah-langkah yang sederhana, kita dapat merasakan memahami peristiwa geologi yang luar biasa dan memahami sebagian kecil dari kompleksitas alam semesta ini.

Sebelum kita memulai eksperimen sains sederhana ini, penting untuk memahami bahwa gunung api meletus karena tekanan dan pergerakan magma yang terakumulasi di dalamnya. Letusan gunung api adalah hasil dari pelepasan tekanan ini melalui erupsi yang spektakuler. Dalam eksperimen ini, kita akan menggunakan bahan-bahan sederhana dan aman, seperti baking soda dan cuka, untuk mensimulasikan proses ini dengan cara yang aman dan menghibur. 

Melalui percobaan ini, kita akan belajar tentang konsep-konsep dasar geologi dan sifat-sifat bahan kimia yang terlibat dalam pembentukan eksperimen ini. Mari kita mulai eksperimen ini untuk melihat bagaimana gunung api meletus dengan cara yang menyenangkan.

Alat dan Bahan

• 10 ml sabun cuci piring.

• 100 ml air hangat.

• 400 ml cuka putih.

• Pewarna makanan, usahakan yang berwarna merah.

• Bubuk soda kue (isi sekitar ½ cangkir dengan soda kue, lalu isi sisanya dengan air).

• Botol kosong kecil.

• Plastisin atau tanah liat, kamu bisa membuat plastisin terlebih dahulu jika tidak memilikinya.

• Wadah yang lebar, lebih bagus jika ditutupi alumunium foil.

Langkah-Langkah Percobaan

1. Buat miniatur gunung api dengan menggunakan plastisin atau playdough, dengan terlebih dahulu meletakan botol kecil di tengah-tengah, kemudian tutupi botol tersebut dengan playdough sampai membentuk gunung api sesuai dengan kreativitas atau kamu bisa membuatnya berdasarkan tipe-tipe gunung api.
   
   
   
2. Ambil wadah kecil, kemudian aduk baking soda dengan deterjen sampai merata. Masukkan beberapa tetes pewarna makanan.
3. Masukkan campuran tersebut kedalam gunung api.
4. Terakhir, masukkan cuka kedalam gunung api yang berisi campuran baking soda, deterjen dan pewarna makanan. Boom!!!, gunung api akan meletus dan mengeluarkan lava.
   
   
   

Sains Dibalik Eksperimen Gunung Api

Sebelum memahami bagaimana eksperimen sains sederhana ini bekerja, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.

Apa yang Anda pelajari dari percobaan letusan gunung berapi?

Menurut Anda mengapa cairan dalam botol meletus ketika Anda menambahkan cuka ke dalamnya?

Bagaimana cara kerja eksperimen gunung api ini?

Gunung berapi dalam eksperimen sains ini meletus karena reaksi kimia antara asam dan basa. Asam asetat yang ada dalam cuka bereaksi dengan natrium hidrogen karbonat dalam soda kue dan menghasilkan karbon dioksida. Basa (natrium hidrogen karbonat) mengalami reaksi penguraian ketika terkena asam. Ini menghasilkan gas yang disebut karbon dioksida. Adapun persamaan reaksi yang terjadi sebagai berikut.

NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) → CH3COONa(aq) + H2O(l) + CO2(g) 

Zat yang menjadi reaktan : NaHCO3 (natrium bikarbonat) dan CH3COOH (asam asetat) 

Zat yang menjadi produk : CH3COONa (natrium asetat), H2O (air), dan CO2 (karbon dioksida).

Karbon dioksida adalah jenis gas yang sama untuk membuat karbonasi dalam soda. Apa yang terjadi jika Anda mengocok soda? Gas menjadi sangat aktif dan mencoba menyebar. Dalam eksperimen ini, ketika reaksi kimia terjadi tidak ada cukup ruang di dalam botol untuk menyebarkan gas sehingga gas keluar melalui lubang dengan sangat cepat dan menyebabkan letusan!

Share this post