-->

Mengapa Indonesia memiliki banyak Gunung Api?

Gunung Batur, Bali (freepik.com)

Alam Indonesia membentang luas dengan banyak keberagaman di dalamnya. Berbagai jenis topografi mulai dari pegunungan, perbukitan, lembah, perairan, hingga laut, semuanya bisa ditemukan di Indonesia.

Indonesia merupakan negara nomor 1 yang memiliki jumlah gunung api terbanyak. Berada area ring of fire (cincin api), membuat Indonesia juga memiliki gunung api aktif terbanyak di dunia. Setiap tahun hampir selalu ada erupsi gunung api di berbagai daerah di Indonesia, baik itu intensitas kecil, menengah atau besar.


Dari mana asal muasal gunung api terbentuk?

Gunung api adalah sebuah lubang berupa cekungan atau disebut juga kepundan tempat keluarnya material dari dalam bumi seperti magma, gas, lava, atau cairan lainnya ke permukaan bumi. Material tersebut keluar dan lama kelamaan tertumpuk sehingga berbentuk seperti bentuk-bentuk gunung yang kita lihat di masa kinitinggi menjulang dan mengerucut di atasnya.

Awal pembentukan gunung api dimulai jauh sejak jutaan tahun yang lalu. Sekitar 300 juta tahun yang lalu, bumi hanya memiliki satu daratan yang sangat besar yang disebut Pangea. Perairan yang mengelilinginya disebut Panthalassa. Dalam bagian dalam bumi, terjadi perpindahan panas secara konveksi yang lama kelamaan mengakibatkan kerak bumi retak. Sehingga pada 200 juta tahun yang lalu,  Pangea mulai terpecah menjadi 2 bagian daratan, yaitu Laurasia dan Gondwana. 

Pangea terpisah menjadi Laurasia & Gondwana
Sumber Gambar: Sejarah Ilmu Bumi (Geologi) - youtube.com/@Longlive-di7ne

Bumi terbagi menjadi beberapa lempeng tektonik yang saling bergerak. Lempeng-lempeng ini terdiri dari kerak bumi dan bagian atas mantel yang kaku (litosfer). Pergerakan lempeng ini menyebabkan berbagai fenomena geologis seperti gempa bumi, gunung berapi, dan pembentukan pegunungan. 

Mc Kenzie & Robert Parker pada 1986 mengemukakan teori tektonika lempeng, bahwa benua dan samudera mengalami pergerakan. Ada 3 jenis pergerakan lempeng yaitu 

  1. Divergen (saling menjauh) : Terjadi di punggung tengah samudra (mid-ocean ridge)
    Tektonik Lempeng - Divergen
    Divergen
    Sumber Gambar: Sejarah Ilmu Bumi (Geologi) - youtube.com/@Longlive-di7ne

  2. Konvergen (saling mendekat, sehingga bertabrakan) : Lempeng samudra dan benua saling mendekat mengakibatkan subduksi, dua lempeng benua saling mendekat mengakibatkan pembentukan pegunungan.
    Tektonik Lempeng - Konvergen
    Konvergen
    Sumber Gambar: Sejarah Ilmu Bumi (Geologi) - youtube.com/@Longlive-di7ne

  3. Transform (saling bergeser) : Lempeng saling bergeser secara horizontal.
    Tektonik Lempeng - Transform
    Transform
    Sumber Gambar: Sejarah Ilmu Bumi (Geologi) - youtube.com/@Longlive-di7ne


Pergerakan antar lempeng tektonik menghasilkan empat jenis busur gunung api yang berbeda, yaitu:

  1. Gunung api di tengah samudera: Pemekaran kerak benua, terjadi ketika dua lempeng bergerak saling menjauh. Kondisi ini memungkinkan magma naik ke permukaan dan membentuk rangkaian gunung api di tengah samudra.
  2. Gunung api di sepanjang tepi benua: Tumbukan antar kerak, di mana lempeng samudra menyusup ke bawah lempeng benua (subduksi). Gesekan antara kedua lempeng menyebabkan batuan mencair, dan lelehan tersebut naik melalui celah di kerak bumi, kemudian membentuk gunung api di sepanjang tepi benua.
  3. Gunung api di daratan (tengah benua): Ketika kerak benua bergerak menjauh secara horizontal, terbentuklah patahan atau rekahan di permukaan. Rekahan ini menjadi jalur keluarnya magma ke permukaan, membentuk deretan gunung api di daratan (tengah benua) atau menghasilkan aliran lava dalam skala luas sepanjang celah tersebut.
  4. Gunung api bentuk perisai: Penipisan kerak samudra akibat pergerakan lempeng memungkinkan magma menembus dasar samudra. Magma yang menerobos ini membentuk aliran lava yang luas dan menghasilkan rangkaian gunung api berbentuk perisai.

Gunung Api Terbentuk
Bagaimana gunung api terbentuk (modifikasi dari Sigurdsson, 2000)


Apa itu Ring of Fire?

Lempeng Pasifik adalah lempeng terbesar di dunia. Letaknya sebagian besar di bawah Samudera Pasifik. Lempeng Pasifik mengalami pergerakan konvergen, bertabrakan dengan lempeng lain di sekitarnya, yaitu Lempeng Amerika Utara, Lempeng Amerika Selatan, Lempeng Eurasia, Lempeng Filipina, dan Lempeng Indo-Australia. Lempeng Pasifik lebih padat dan berat, sehingga di zona subduksinya, lempeng Pasifik inilah yang menunjam ke bawah. Tekanan yang dihasilkan dari proses subduksi memanaskan batuan di dalam bumi sehingga meleleh menjadi magma. Magma kemudian naik melalui celah di kerak bumi dan akhirnya membentuk gunung api yang aktif.

Lempeng Pasifik yang menunjam lempeng lain membentuk pola melingkar yang disebut sebagai "Ring of Fire". Daerah Ring of Fire ini memanjang dari pesisir barat benua Amerika (selatan Chili hingga Alaska), lalu membelok ke arah Jepang, Filipina, Indonesia, hingga Selandia Baru. Maka dari itu, di sekitar daerah tersebut, banyak terdapat gunung api baik yang aktif maupun yang sudah tidak aktif. Sehingga aktivitas vulkanis terjadi lebih banyak di daerah Ring of Fire, baik itu gempa tektonik, meletusnya gunung (keluar magma), bahkan tsunami akibat aktivitas vulkanik tersebut.

Ring of Fire
Daerah Ring of Fire
(Sumber Gambar: USGS)

Menurut USGS, 75% gunung api di dunia berada di daerah Ring of Fire. Indonesia yang berada di jalur Ring of Fire, memiliki jumlah gunung api terbanyak di dunia. Sebanyak 127 gunung api di Indonesia adalah gunung api aktif (Sumber: PVMBG).
Gunung Api di Indonesia
Peta Persebaran Gunung Api di Indonesia (esdm.go.id)



Contoh Gunung Api yang Ada di Indonesia

Gunung api yang ada di Indonesia terbentuk karena proses subduksi. Di Jawa dan Sumatera, gunung api terbentuk akibat tumbukan antara kerak Samudra Hindia dan kerak benua Asia. Di Sumatera, proses penunjaman berlangsung lebih dalam dan lebih intens, sehingga material hasil akresi terangkat ke permukaan dan membentuk deretan pulau, seperti Pulau Nias, Kepulauan Mentawai, dan lainnya. 

Ada 3 lempeng yang mengelilingi Indonesia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik.

Model Lempeng Tektonik Indonesia
Model Lempeng Tektonik Indonesia

1. Lempeng Pasifik

Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dan menunjam ke bawah Lempeng Filipina dan Lempeng Mikro di Indonesia Timur. Untuk wilayah Indonesia, pergerakan lempeng pasifik terjadi di wilayah Maluku, Papua, dan Sulawesi bagian utara. Gunung api yang tebentuk di area ini diantaranya: Gunung Gamalama (Ternate), Gunung Dukono (Halmahera), dan Gunung Ibu (Halmahera).

2. Lempeng Indo-Australia

Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara, menunjam ke bawah Lempeng Eurasia mengakibatkan subduksi di sepanjang pantai barat Sumatra, Jawa, hingga Nusa Tenggara. Terbentuk gunung api di area sekitar  barat ke timur Indonesia. 


3. Lempeng Eurasia

Lempeng Eurasia menerima tekanan dari lempeng lain yaitu dari lempeng Indo-Australia dan lempeng Pasifik. Lempeng ini tempat terjadinya pergerakan konvergen, tidak menunjam ke bawah tetapi menjadi tempat lempeng bertabrakan, yaitu antara lempeng Eurasia dengan Lempeng Indo-Australia dari arah selatan dan Lempeng Pasifik dan Filipina dari arah timur. Akibatnya, terjadi zona subduksi di sepanjang batas-batas Lempeng Eurasia, terutama di Zona subduksi Sunda (Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara) dan Zona subduksi Banda dan Maluku (di Indonesia bagian timur).


Contoh gunung api yang terbentuk di zona subduksi antara lempeng Indo-Australia & lempeng Eurasia diantaranya: Gunung Merapi (Jawa Tengah), Gunung Semeru (Jawa Timur), Gunung Kerinci (Sumatra) dan Gunung Rinjani (Lombok).

0 Response to "Mengapa Indonesia memiliki banyak Gunung Api?"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan

Rekomendasi Postingan

Fakta Menarik Matematika di Alam Semesta

Apakah Tuhan bermain matematika? Itulah pertanyaan yang terlintas di benak seorang ahli astrofisika, Mario Livio, dalam bukunya Is God a Mat...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel