-->

[Cerpen] Belajar Dari Virus

 

Hujan dikala senja

Senja ini Tuhan kembali melimpahkan rahmatnya lewat molekul-molekul air yang berjatuhan ke atas genting dan tanah sehingga menciptakaan gelombang harmonik yang indah dan damai. Aku nikmati semua ini dengan duduk dikursi depan rumahku melihat keadaan sekitar yang perlahan-lahan dipeluk kabut putih yang mensunyikan. Deg..tiba-tiba jantung ku berdetak aneh dan imagiku pun berlarian seolah-olah terusik dengan keadaan sekitar yang kemudian mencari kenangan silam yang sempat terlupakan. Entah mengapa keadaan ini membuat aku teringat akan seseorang yang pernah ada dalam guratan pena kehidupanku seseorang yang membuat tidurku dikala itu tidak nyenyak karena selalu teringat akan raut senyumnya yang menarik dan tutur katanya yang unik. 

Yups siapa lagi kalau bukan Rainy, nama yang sengaja aku samarkan karena memang dia lebih mirip dengan hujan karena hujan selalu ditunggu-tunggu oleh petani dan ketika sudah turun selalu meninggalkan bekas yang berkesan. seperti halnya dia selalu aku tunggu kehadirannya dan ketika aku mengingatnya selalu meninggalkan semangat baru dalam hidupku.

Kisah ini berawal ketika aku mengenakan putih abu pada saat itu aku terkena penyakit dahsyat dengan virus merah jambu. Tak banyak orang tahu karena memang aku agak tertutup soal urusan seperti ini bahkan aku pun cenderung tidak mengetahui kapan aku terinfeksi oleh virus ini. Mungkin karena kami sekelas dan sering seordo bareng sehingga sering terjadi interaksi mutualisme demi mempertahankan kerjasama ordo kami. 

Ternyata seiring berputarnya jarum waktu aku pun mulai merasa kagum terhadap dirinya. Kagum akan pemikirannya, tutur katanya atau bahkan kebodohannya yang secara makro aku membencinya namun secara mikro aku menyukainya. Namun aku tak lantas memunculkan semua ini kepermukaan karena aku tahu melati itu sedang dihinggapi lebah lain. Aku pun berusaha menghilangkannya dengan menyibukaan diri di organisasi yang sedang aku pimpin dan fokus mempertahankan prestasiku di kelas. Walaupun terkadang aku masih nakal mendengarkan berita dari temannya tanpa seorangpun tahu kecuali aku.

Tidak terasa ternyata lembaran kehidupan sudah mengantarkanku ke kelas duabelas dengan pesaing yang baru dan berkelas yang memaksaku harus kerja lebih keras apalagi ujian nasional pun sudah didepan mata. Pada awalnya tidak ada yang aneh semua berjalan sebagaimana mestinya aku tetap fokus untuk bisa lulus dari sekolah ini dengan peringkat terbaik. Namun laksana angin yang kedatangnya tidak terduga berita tentang dia pun kembali mengusik imajiku dan memaksa aku untuk mengingatnya kembali. 

Aku pun secara tidak sadar suka memperhatikannya, kadang dia lagi diganggu oleh teman lelakinya kadang juga lagi bercanda ria dengan teman perempuannya. Dua hal ini lah yang menjadikan aku semakin ingin bersamanya. Keinginan untuk bisa melindunginya sekaligus sifat alamiahku yang tertarik kepadanya. Semakin hari semakin dahsyat saja penyakit ini menggerogoti tubuhku bahkan tanpa aku sadari diri ini sering melamun memikirkannya. 

Suatu hari ketika turun hujan aku pun pernah digertak oleh temanku.

“darrr....cie yang lagi kasmaran , mikirin dia ya?” ujarnya sambil menyenggol.

“ah, tidak kok cuman lagi nikmatin hujan aja” balasku sambil senyum.

dalam hati aku pun berkata “apa benar dia tahu siapa yang sedang aku pikirkan, tapi kan yang selama ini temanku tahu aku digosipkan dekat dengan teman sekelas ku, mana mungkin dia tahu soal Rainy” aku pun kembali ke kelas dengan bimbang.


Bersambung....


baca juga: apakah benar rindu?

0 Response to "[Cerpen] Belajar Dari Virus"

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan sopan

Rekomendasi Postingan

10 Ide Proyek Sekolah Berbasis STEM

Proyek sekolah sudah menjadi kalimat yang tidak asing dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah. Hal ini dikarenakan kemendikbud mewaj...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel